1. DAMRI BLOK M

Hari minggu di pagi yang cerah, tepatnya pukul 06.00 kami berkumpul di terminal Damri blok m. Kondisi bus saat itu lumayan sepi. Dengan ongkos 40rb kami sudah diantar ke terminal C Bandara soeta hanya dalam waktu 1.30 menit. Tim kami berjumlah 6 orang, 2 lainnya berangkat dari Bekasi dan 1 lainnya berangkat dari Bandar Lampung. 

Heyho~



Perjalanan ke Seoul ditempuh dengan 1 kali transit di Singapore. CGK-SIN ( 9.30 am-11.00 am) dan SIN-ICN (1.40 pm-09.00 pm).

Talking about harga tiket, wasyukurillah dapat harga promo 5,5jt PP di traveloka satu bulan sebelum keberangkatan. Ada satu kesalahan fatal saat proses booking tiket, kebetulan saya yang melakukan nya yaitu dimana saya salah input nama panjang salah satu teman saya, hiks jadilah harus urus ke kantor pusat Singapore Airlines dengan biaya tambaan 700rb hiks hiks



Transit 2 jam di Changi airport saya fikir akan ngebosenin, ternyata enggak loh...mungkin karena ramean plus gak salah jika changi ini dinobatkan sebagai bandara transit nomor satu dunia, nyuaaaamaaan yak.



Take me fly~ Burung besi yang akan membawa kami ke negeri para opa~



~Singapore airlines cabin crew, mirip Kim Tae Hae kah? Nah ini pramugarinya asli orang Korea.



Killing the time with Westlife~



Halal Airplane Food~ 

Jadi nih ya SQ akan nawarin 2 macam meals halal dan non-halal. Biasanya klo udah liat ciwi2 berjilbab pramugarinya bakal langsung kasih kita yang halal tanpa nanya : which one do you prefer..?


Asyedaaap~ 



Asinan sawi putih alias Kimchi~



Ice cream Gelato~



Sunset from SQ's window




uwo uwo uwo akhirnya landing di Icheon jam 9.30 pm~

Gaktau apa cuma perasaaan saya aja, waktu landing itu kok smooth banget, gak gradak gruduk even gak sadar klo ternyata roda pesawat udah ngetril di aspal. Aspalnya terlalu sempurna kek nya. After landing kita ngibrit ke imigrasi counter lalu ngantri bagasi. Uyee punya porter pribadi hahahah



Mengabadikan momen bersama Pyeongchang Olympiade icon~ 

Pukul 11 pm urusan imigrasi, koper sudah selesai. Tak lupa membeli T-money KRW 4,000 dan mengisi saldo KRW 80,000. Kebingungan mulai terjadi saat harus menentukan apakah akan menggunakan Bus bandara atau Subway untuk sampai di Hostel di dekat Hyehwa Station. Tik tok tik tok jam menunjukan hampir pukul 12 pm, sampai pada akhirnya kami bertemu dengan 2 orang turis dari Jepang dan mereka mengajak kami bersama2 naik subway. Karena subway terakhir akan berangkat tepat jam 12 malam, ngacir lah grabak brubuk narik2 koper segede gaban untuk sampai di halte subway yang akan mengantar kami ke Seoul station. huh hah huh hah



helo K-Rex~



Muka capek tapi bahagia~



Nah ini 2 orang turis Jepang yang menyelamatkan kami dari "nginep di bandara" , namanya SAM (yang gak pake topi) dan entahlah siapa satu lagi namanya, Belakangan kami tahu bahwa Sam dan cowo ini juga baru berkenalan di ICN pada malam itu, dan Sam ternyata pramugara New Zealand airlines yang lagi solo travelling~


Budayakan antri cyiinn ~ 

Karena Subway terakhir hanya berhenti sampai Seoul station, terpaksa kami lanjut perjalanan menggunakan taksi karena tidak ada lagi alternatif moda di tengah malam. Malam itu pukul 1 am, kami mengantri taksi tepat di depan Seoul station. Dan wusss keluar dari station bagaikan ditusuk2 tulang , setelah cek ternyata benar cuaca drop sampai 1 derajat. Untung nya saya sudah keluarkan sarung tangan dan sweater dari koper dududu



Seoul station~


20 menit kami sampai di antrian paling depan , namun kebingungan menghampiri ketika tidak ada satu taksi pun yang mau pick up kitaaaaa hyaaaaaa pengen nangis rasanya. Mana dingin beut, ngantuk capek, gimana dong supaya cepet sampai ke Hostel. Apa karena kita berjilbab yah, mereka pada takut? tapi kok rombongan turis china yang ada disebelah kita juga mengalami nasib yang sama, gak ada yang mau pick up, why oh why?? 

Sampai akhirnya ada seorang supir yang mau berhenti di depan kami. OMG ternyata supir taksi gak ada yg bisa bahasa inggris dong yaaah....gubrak. Kita tunjukin alamat bong house hostel yang tertera di booking letter juga mereka gak mudeng, kita sebut secara verbal alamatnya jg mereka ora ngartos, sampe akhirnya salah satu temen ada yang ngeh dengan nunjukin alamat yang udah diketik di aplikasi translator english to korea, ketika huruf2 hangul muncul di layar hp, barulah MUDENG. HOREEEEE....ternyata bukan karena rasis, tapi mereka ogah ribet urusan sama turis karena kendala bahasa hahahahaha kasian juga yah!