FUNGSI DAN PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM ORGANISASI
Fungsi Public Relations menurut Scott M.Cutlip dalam bukunya Effective Public Relations:
Hubungan Internal: membangun dan mempertahankan hubungan yang baik antara atasan dan bawahan didalam suatu organisasi guna mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.
Publisitas: Informasi yang disiapkan untuk ditampilkan di media dan cenderung tidak bisa di control karena sumber informasi tidak memberikan bayaran kepada media.
Advertising: Informasi yang ditempatkan dimedia yang untuk menayangkannya diperlukan biaya.Beritanya cenderung dapat dikontrol.
Press Agentry: penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita yang menarik perhatian media dan public
Public Affair: Bagian dari PR yang mempertahankan hubungan antara PR dan komunitas local yang bertujuan untuk mempengaruhi kebijakan public.
Lobbying: Bagian PR yang berfungsi mempertahankan hubungan organisasi dengan pemerintah terkait dengan urusan penyusunan UU.
Management Issue: Proses memprediksi,mengidentifikasi,menangani,mengevaluasi isu-isu kebijakan public yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya.
Investor relations: Bagian dari PR yang berfungsi membagun dan menjaga hubungan organisasi dengan komunitas keuangan terkait memaksimalkan nilai pasar.
Pengembangan: Bagian dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan mempertahankan hubungan dengan donator.
Fungsi PR menurut Public Relations Society of America (PRSA):
1. Counselling:Menyediakan saran kepada Manajemen yang berhubungan dengan kebijakan,
hubungan dan komunikasi.
2. Research. : Melihat tindakan dan perilaku publik dalam rangka merencanakan strategi PR. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan publik.
3. Media Relations: Bekerja sama dengan pihak media untuk mencari publisitas atau merespon ketertarikan mereka terhadap lembaga.
4. Publicity: Menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi.
5. Employee Relations: Memberikan respon terhadap suatu masalah, menginformasikan, dan memotivasi karyawan lembaga.
6. Public Affairs: Membantu lembaga beradaptasi dengan harapan publik, dan menjelaskan aktivitas lembaga mereka.
7. Government Affair: Berhubungan langsung dengan lembaga-lembaga pemerintah lain yang terkait
dengan kelangsungan lembaga kita. Melobi juga dapat menjadi salah satu program hubungan dengan lembaga pemerintah lain.
8. Issue management: Mengidentifikasi dan mengetahui isu yang berkembang pada publik yang berakibat pada lembaga.
9. Development/Fund Raising: Menciptakan kebutuhan dan memberanikan publik untuk mendukung lembaga,terutama melalui kontribusi finansial.
10. Financial Relations.
Menciptakan dan menjaga kepercayaan investor dan membangun hubungan baik dengan komunitas finansial. Juga dikenal dengan Investor Relations atau Stakeholders Relations.
11. Industrial Relations: Berhubungan dengan lembaga-lembaga lain dalam industri dari sebuah organisasi dan dengan asosiasi dagang.
12. Multi-Cultural Relations/Workplace Diversity: Berhubungan dengan individu-individu dan kelompok-kelompok dalam berbagai kelompok budaya.
13. Special Event: Memancing ketertarikan seseorang terhadap lembaga dengan mengadakan
suatu kegiatan yang didisain untuk dapat berinteraksi dengan mereka, sehingga mendapat perhatian yang lebih.
14. Marketing Communications: Kombinasi dari aktifitas yang didisain untuk menjual produk, jasa atau ide,termasuk iklan, Collateral Materials, publisitas, promosi, direct mail, dan pameran dagang.
Peran Public Relations menurut Scott M.Cutlip dalam bukunya Effective Public Relations:
Communication Tehnician: Dalam peran ini praktisi Public relations harus memiliki kemampuan jurnalistik seperti membuat newsletter,press release,advertorial,mengembangkan isi web dan lain lain.
Expert Prescriber: Peran ini biasanya di pegang oleh praktisi PR yang berada di top management.Hal ini berkaitan dengan fungsinya sebagai pakar perumus yang ahli dalam mendefinisikan masalah public reltions, merencanakan, membuat program dan bertanggungjawab atas program tersebut.
Communication Fasilitator: Bertindak sebagai jembatan informasi antara organisasi dan publiknya.Mereka menjaga komunikasi 2 arah agar saluran tetap terbuka,meminta tanggapan,dan mengidentifikasi kondisi-kondisi yang menganggu hubungan komunikasi.
Problem Solving Fasilitator: Membantu manajemen untuk mencari solusi dari masalah komunikasi dan relasi organisasi. Peran problem-solving process facilitator berbeda dengan peran expert prescriber. Pada peran expert presciber, keterlibatan manajemen bersifat pasif, sedangkan peran problem-solving process facilitator bekerja sama dengan pihak manajemen secara hati-hati untuk menyelesaikan masalah secara bertahap.
0 Komentar