MODEL BERLO

Rata Tengah

pada tahun 1960,David K Belo mengembangkan sebuah model baru dalam bukunya The process of communication.Model ini tampak seperti pandangan komunikasi aristosteles.Model Berlo ini memusatkan perhatian pada proses komunikasi.Berlo menyatakan bahwa pemaknaan ada pada manusia bukan kata kata.Dengan kata lain pemaknaan dari sebuah pesan ada pada gerak tubuh para kumunikan bukan pada pesan itu sendiri.

Model komunikasi Berlo berbeda dengan model model lainnya.Konsep sumber dan penerima diperluas.Berlo adalah yang pertama yang menempetkan pancaindera sebagai bagian dari komunikasi.

Model komunikasi Berlo sering digunakan sebagai acuan umum proses komunikasi bermedia. Model ini berbeda dengan model lain karena ada komponen yang terdapat di dalamnya menyebutkan istilah “channels” untuk media dalam komunikasi bermedia.

Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.


  1. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder. Menurut Berlo, source dan receiver dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ketrampilan berkomunikasi, tindakan yang diambil, luasnya pengetahuan, sistem sosial, dan kebudayaan lingkungan sekitar

  1. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information. pesan yang diutarakan dikembangkan sesuai dengan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Kemudian channel yang akan digunakan berhubungan langsung dengan panca indera, yaitu dengan melihat, mendengar, menyentuh, mencium bau-bauan, dan mencicipi.

  2. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com <>

  1. Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.Receiver meliputi aspek keterampilan dalam berkomunikasi,sikap,pengetahuan,system social,kebudayaan.

Elemen Tambahan :

  1. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.

  1. Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif)

  1. Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi. Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :
  • Lingkungan Fisik(Letak Geografis dan Jarak)
  • Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)
  • Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)
  • Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam)

Tidak terbatasnya penggunaan model ini terhadap konteks komunikasi lain (seperti komunikasi massa, komunikasi antarpribadi, maupun berbagai bentuk komunikasi tertulis) menjadi suatu kelebihan tersendiri bagi model Berlo. Selain itu, model ini juga berfungsi sebagai pemandu para komunikan dalam melakukan komunikasi. Model ini dapat membawa pembicara untuk melakukan penelitian terhadap seberapa efisien dan efektif-kah pesan yang ia sampaikan kepada pendengar, seperti:
Apakah pesan yang ia sampaikan sesuai dengan latar belakang pendengarnya.
Apakah ia sudah menempatkan dirinya sesuai dengan target atau sasarannya.
Dan lain sebagainya.


Namun, kehadiran model Berlo yang menyajikan komunikasi sebagai fenomena satu arah dan statis, membuat ketertarikan para komunikan terhadap model ini menjadi berkurang.
Kurangnya feed back dari receiver diduga menjadi salah satu kelemahan model Berlo.

diambil dari berbagai sumber..