[tangerine tango] I ballarddesigns.com    ---I just bought a red phone like this at a thrift store!  Wish I could get the dial open to put a piece of decorative paper in it.:

Kebetulan rumah orang tua berada persis di sebelah mol ternama di bilangan Jakarta selatan, istilahnya tinggal loncat udah bisa ngemol ;p - saya jadi sering banget mampir ke mol bahkan pernah hanya untuk membeli sebungkus garam dapur saja...suatu hari saya lewat di depan sebuah fitness club dengan interior club bernuansa black blue, lalu saya di stop oleh salah seorang sales namanya mas Anaz, biasalah dia sebar2 brosur fitness, ngajak ngobrol bentar nawarin nge gym dan minta no telepon, lalu saya kasih no hp saya.

Esok harinya mas Anaz itu call saya, saya jawab belum ada niat.
1 minggu kemudian dia call saya lagi, saya tanya ada promo apa, dia jawab belum ada.
2 bulan kemudian dia call saya lagi, nawarin promo baru, saya minta info nya by wasap
1 hari setelah wasap dia tanya apakah saya tertarik, saya jawab masih sibuk-liat nanti
semenjak itu dia terus wasap saya promo2 baru yang lainnya, saya cuekin aja.

1 bulan kemudian saat saya mulai tertarik untuk join in the club, saya dateng ke fitness club itu, saya bilang ke receptionnya bahwa saya mau daftar nge gym, mbak2 seksi itu kemudian manggil salah seorang sales sebut saja Dodi namanya. Lalu saya bilang ke mas Dodi bahwa sebelumnya saya sudah kontek dengan mas Anaz, kemudian dengan wajah agak kecewanya dia panggil lah si mas Anaz yang kebetulan sedang ada di sana juga.

Dengan sumringah si mas Anaz menyapa saya, haiiiiii mbak evaaaaaa......akhirnya yah! hahahaha

Kemudian bergabung lah saya sebagai anak gym ibu kota demi menjaga vitalitas  dan yang paling penting  memperbaiki bentuk tubuh agar kembali seperti masa abg dahulu kala ;p 

dan sampai sekarang si mas Anaz itu masih rutin broadcast promo2 dan service2 baru, atau sekedar menyapa minta di berikan referensi teman oleh saya.


What I have learned from mas Anaz?

1. Don't wait customers enter in your store
Kalau saja si mas Anaz tidak menyetop saya saat itu, apakah mungkin saya tertarik untuk mendaftar di club nya? Jawabannya pasti tidak. Untuk dapat sebanyak-banyaknya database customers hal yang harus dilakukan oleh sales adalah make a sales call sebanyak-banyaknya. Mas anaz melakukannya dengan istilah door stop. 

Kalau di B2B, Here are some the way to lead generations :

-Social selling : ini istilah yang paling nge-hits sedunia per-linked-in an . Finding what your client talking about, what they're interested, striking up on their conversations, get their email or contact number.
-Outbond email : dont underestimate the power of cold email blast! Masih banyak orang yang terkadang malas mengangkat telepon sales, tapi mereka pasti baca email yang kamu kirim.
-Network at events : Saya sales yang paling hobi sekali datang ke events ;p gak tahu kenapa saya suka kenalan dan bertemu dengan orang-orang baru, buliding quick relationship face to face. Even the events not relevant with your business, at least kamu bisa kembali ke kantor dengan beberapa kartu nama orang-orang baru. 
-Personal relationships : masih ingat cerita "How to sell combs to monks" ? Sales itu harus supel yang selalu menjaga hubungan baik dengan siapapun itu teman sekolah, teman kuliah, dosen,  mantan client, mantan rekan kerja, mantan bos, mantan pacar ;p atau siapapun yang kamu anggap bukan "prospek", karena bisa jadi mereka akan mereferensikan kamu kepada siapapun calon prospekmu. Menjalin silahturahmi membuka pintu rezeki absolutely right yah!

2. Mostly customers in not ready to buy
Coba tebak apa yang ada di pikiran mas Anaz saat dia bagi-bagi brosur di depan storenya. Berapa persen keyakinan yang dia miliki bahwa orang-orang yang lewat dan yang berhasil di minta no teleponnya adalah orang-orang yang memang butuh atau tertarik nge gym? Saya rasa keyakinan nya tidak lebih dari 50%. Yap at least mas Anaz sadar bahwa tidak ada usaha yang akan sia-sia dari pekerjaan menyebar brosur yang dia lakukan. Jika kamu percaya and if you develop properly, 30% dari lead yang kamu dapatkan bisa berhasil di convert menjadi warm prospects dan 10% nya mungkin bisa close won, tergantung jam terbang kamu :)

3. Get customer's name and phone number instead giving your business card
Seringkali sales lupa bahwa seharusnya mereka mengumpulkan data customers sebanyak-banyaknya, bukannya hanya sibuk sebar brosur/ business card yang kemungkinannya kecil bahwa customers akan menghubungi kembali. You met the clients at the event and give them your business card, but when you driving to home, you dont realize that 100 other sales approached that prospect. Mendapatkan client phone number berarti kamu selangkah lebih depan dari sales yang lain.

4. Engaged with customers using mobile device
Thanks God kita hidup di jaman dimana internet merupakan kebutuhan pokok dan konsumsi sehari-hari. Penting buat kamu tahu no handphone, no wasap, dan bahkan saya sarankan untuk terhubung dengan client di berbagai social media, jadikanlah mereka temanmu. You should be able to reach customers when they're ready to contact you and make decisions and technology make it easier! Hal simple yang dilakukan mas Anaz adalah ngajak saya ngobrol di wasap. Begitu saya datang ke club untuk mendaftar, saya datang untuk mas Anaz bukan sales lainnya.


5. Make a 1st,2nd,3rd,4th....sales call 
40% sales give up after first follow up. Tapi mas anaz melakukannya lebih baik, dia sudah 5kali call saya, banyak sekali wasap, dan akhirnya goal. Jadi kalau kamu mau jadi sales yang tangguh follow up lah terus sampai client mu memberikan buying or no buying signals.

6. Ask to referral
There are many strategies but none as effective as sales referral. Kalau memang service kamu bagus, setiap orang pasti akan mereferensikan kamu kepada orang lainnya. Percayalah people do business with people they know, like and trust, so be the one!