Minggu, 10 Desember 2017
Ini adalah pertama kalinya Valin muleh ke kampung halaman ayahnya, dan kali keduanya buat saya.
4 tahun lalu saat bulan madu kami menyempatkan untuk mengunjungi mbah di solo, jadi 4 tahun lalu itu lah terakhir kalinya kami bertemu si mbah.

Valin berpisah dengan Dhifa di mall malioboro. Saat itu pukul 13.30 kami buru2 kembali ke hotel untuk mengambil koper dan berjalan kaki ke stasiun tugu. Perjalanan menuju solo kami tempuh menggunakan kereta Lodaya pada pukul 15.40. Saya sempat bingung memilih akomodasi menuju solo, apakah sewa mobil saja atau naik kereta. Perjalanan Yogya-solo naik mobil memakan waktu 2 jam sedangkan kereta hanya 1 jam saja. Kebetulan Valin suka sekali naik kereta ( hampir setiap minggu anak ini minta naik kereta2an di mall ) jadi kami memutuskan menggunakan kereta menuju Solo. 

Sampai di stasiun tugu yang hanya berjarak tidak sampai 1 km (di peta) kami lanjutkan dengan naik becak , saya tidak tega melihat Valin yang berjalan sudah tersandung-sandung, kelihatannya sudah lelah anak itu setelah pagi hari berenang di hotel dilanjutkan dengan main perosotan di mall malioboro.



Sampai di stasiun saya langsung mencari counter self chek-in ( ini pertama kalinya saya naik kereta lintas kota selain commuter line loh ;p , dan cukup terpukau dengan sistem online yang sudah diterapkan di beberapa stasiun). 



Tiba di stasiun pukul 14.30 yang artinya masih ada waktu menunggu sekitar  60menit. Thanks God ada playground disana! Valin yang sudah terlihat kuyu sekejap kembali sueger melihat perosotan. Dasar anak ini ;p



Loko cafe di stasiun tugu yang tempat dimana saya mencicipi garang asem yang cukup uwenak. 



Stasiun tugu siang itu tidak terlalu ramai jadi cukup nyaman buat Valin lelarian kesana kemari dimana setiap kali kereta lewat anak kecil itu teriak dan jejingkrakan kegirangan.





Maafkan tampang kami yang super kucel ini, maklum seharian main di malioboro. Saya amazed sekali dengan kondisi tubuh Valin. Malam hari sebelum berangkat ke Yogya anak ini sempat mengalami demam tinggi. Saya cukup bimbang karena subuh nya kami harus berangkat ke bandara. Lalu saya sempat ceritakan bahwa besok kita mau jalan2 naik pesawat dengan Dhifa, setelah minum obat dan tertidur sebentar dia kemudian terbangun dengan kondisi demamnya turun dan langsung leloncatan kegirangan karena mau naik pesawat , OMG nak! hahaha Dan Alhamdulilah sampai liburan ini selesai Valin tidak sedikitpun rewel, bahkan batre nya tetap pol pol an gak da capeknya!



 Hello Solo ~ Minggu sore pukul 16.20 kami tiba di Solo Balapan. Hujan rintik2 dipadu dengan alunan musik keroncongan, eh bener kan keroncong atau gamelanan? ah entahlah intinya pertunjukan musik mbah akung ini membuat suasana solo sore itu sangaaaat nyaman.



Sambil menunggu Go-car yang akan menjemput dan mendrop ke hotel, kami leha2 dulu di dalam stasiun. Lihat anak ini tidak bisa lepas dari little poni-nya. 



Tiba di Amaris Hotel Sriwedari pukul 17.00. Saya sengaja milih hotel ini karena letaknya dekat dengan Ngarsopuro Night Market. Kami berencana untuk pergi kesana malam hari nya. Lagipula pagi2 sekali akan cek-out untuk mengunjungi makam uyutnya Valin di Baki, sukoharjo. Jadi No need hotel yang ada Pool nya yah Nak ;)





Karena Ngarsopuro Night Marketnya tutup hari itu, hiks tenyata hanya buka malam minggu :( kami memutuskan untuk kulinerisasi saja. Saya penasaran banget sama yang namanya sate kere. Mbah becak membawa kamu ke sate kere Yu-rebi yang ternyata hanya berjarak 400 m dari Hotel. 



Cukup mahal juga yah~ jadi penasaran apakah kuliner favoritnya Pak Jokowi ini bisa menggoyang lidah saya.



Memang lidah tidak bisa bohong. Untuk orang yang memiliki lidah jowo, yang notabene suka yang manis2 pasti bikin nagih. Tekstur satenya kenyal dan gak keras. Sambelnya favorit, syuka sekali. 
Saya beri skor 6-10 untuk sate kere Yu-rebi. Maaf mungkin karena lidah sumatera saya yang lebih seneng di manjakan oleh makanan pedas dan kaya akan rempah, buat saya lebih enak sate padang ajo ramon ;p


Senin, 11 Desember 2017.
Esok harinya setelah breakfast kami melanjutkan perjalanan ke rumah si mbah di Desa Menuran, baki-Sukoharjo. Hanya menghabiskan waktu 30menit dari Amaris Sriwedari. Kami menggunakan Go-car dengan biaya 35ribu saja. Di solo ini ternyata sudah banyak taksi yang menggunakan aplikasi Go-car. Kondisi solo yang tidak semacet Jakarta, sangat mudah menemukan go-car dalam waktu tidak sampai 5 menit.

Tiba dirumah si mbah pukul 8.00, sudah ada Om dan Bule yang menyambut. Lalu kami menuju makan mbah yang letaknya tepat di belakang rumah.


Hai mbah uyut~ Ini pertama kalinya Valin berkunjung ke rumah Uyut. 


Pukul 11.00 Kami pamit dengan Om dan Bule untuk berkeliling solo. Dengan waktu yang cukup mepet karena harus boarding pukul 16.00, kami memutuskan hanya ke Keraton Surakarta. Go-car mengantar sampai kedepan keraton dan kami melanjutkan berkeliling menggunakan becak.


Keraton hari itu sedang di renovasi. Tidak terlalu banyak pengunjung, hanya beberapa grup anak sekolah saja. Tiket masuknya adalah 15rb/ orang ditambah dengan sewa becak 50rb dan menebus cetak foto Valin 20rb. jadi ceritanya saat tiba depan keraton menggunakan becak, Valin bak artis hollywood yang dikejar paparazi cekrak cekrek, jadilah kami menebus fotonya. Ya memang saat menjadi turis kita harus loyal kepada pencari rezeki di sekitar tempat wisata, hitung2 bagi rejeki, begitu prinsip saya.




Ada yang bisa menjawab mengapa tidak diperbolehkan menggunakan sendal ke dalam keraton?



Kudaaaa~
















Mbah penjaga keraton memberikan biji sawo kepada kami. Beliau juga memberikan 2 pot bibit sawo. Matur suwun Mbah, sehat selalu~ Sayangnya pot itu tidak lolos screening di bandara Adi sumarmo :(


Image result for pasar klewer

Pukul 13.00 mas becak mengantar kami sampai ke pasar klewer. Huwaaa senang sekali melihat penampakan baru dari pasar ini. Saya ingat 4 tahun lalu kondisi nya masih ruame, sumpek dan panas setiap belanja disini, sekarang sudah berubah seperti pasar mayestik di Jakarta. Di pasar klewer kami hanya mencari oleh2 kuliner. Oleh2 untuk orang rumah dan kantor memang saya niatkan beli di Solo bukan di Jogja. Alasannya supaya perjalanan Jogja-solo tidak direpotkan dengan bebawaan oleh2 segambreng. Di pasar ini kami juga mencicipak ayam goreng yang enak dan cukup murah, hanya dengan 20rb kami sudah dapat 1 ekor ayam untuk dimakan ber3. 


Time to back home~ syedih rasanya harus mengakhiri liburan ini. Kami tiba di Adi sumarmo pukul 15.00 setelah sebelumnya kembali ke hotel untuk mengambil koper terlebih dahulu. Bandara yang tidak begitu besar namun cukup nyaman juga berada disini. Karena kondisi cuaca buruk dan pesawat yang delay mengharuskan kami berada disini hingga 2,5 jam lamanya. Pesawat take off pukul 17.15 dan tiba di Halim perdana kusuma pukul 18.10. Thanks God for safely flight, kami mendapatkan begitu banyak moment tak terlupakan di 3 hari ini. Mari mengucap Alhamdulillahirobbilalamin...Need more family holiday, we'll back soon~